Beberapa waktu yang lalu Argajogja sempat berada di bandara Doha, Qatar, yang merupakan salah satu bandara termegah di dunia. Tapi disana Argajogja ora garap proyek lo pakde, ming mampir tok, alias transit, he3x
Sejak terlihat dari atas pesawat bandara tersebut sudah kelihatan megah, (maaf gan ora ono fotone, soale gak boleh motret kl di dalam pesawat yg sedang terbang). Bandara ini terletak di pinggir laut, jadi pemandangane luar biasa indahnya.
Para hadirin, perlu diketahui (koyo dosen yo),Bandara ini di bangun tahun 2007 dan membutuhkan 50rb pekerja, wah uakeh tenan, dan mengahabiskan biaya 155 triliun, ( wah gak kebayang nek ditumpuk duit ewunan sepiro yo…) Bandara ini memiliki luas sekitar 29 km2 dengan kapasitas 30 juta penumpang. bahkan di dalam bandara ini ada kolam renang (monggo nek bade adus2 rumiyen, tinggal nyemplung.. he3x) dan tempat spa (opo kui spa yo? sarjana pendidikan akutansi po yo, he3x), dan udara di dalam bandara terasa dingin sekali, padahal udara di luar bandara cukup panas. (ngerti dewe, udara timur tengah kan terkenal panase, saat angin bertiup terasa koyo ning cerak api, tp di bandarane adem tenan)
Berikut ini kronologi kejadian Argajogja di bandara Qatar International Airport (walah koyo berita wae)
Setelah pesawat mendarat, lalu turun dari pesawat dan masuk di bandara Qatar , Pintu pesawat dan bandara dihubungkan dengan terowongan seperti tenda dan langsung masuk di bangunan bandara, kemudian didepan terlihat ada escalator untuk naik ke atas. Setelah naik ada tanda penunjuk untuk menuju tempat transit, untuk menuju tempat transit anda harus berjalan sekitar 25 menit karena saking luasnya bandara ini kalo lari paling 15 menit tp bar kui jok teler, h3x, selama perjalanan terlihat pemandangan mewah dan megah bandara doha qatar, didepan terlihat layar tv raksasa ukuran sekitar 100 meter x 100 meter yang menayangkan iklan produk tertentu tapi wis mlaku suwe kok ra tekan2, perasaanku pokokmen diajak mubeng-mubeng. Tempat transit terlihat area dengan ciri2 carpet kotak2 abu2 seperti foto, setelah transit selesai kemudian ada escalator turun, setelah sampai di bawah nah disitu tersedia banyak kios-kios yang menjual berbagai produk, seperti parfum, pakaian, dan lain2, pokomen seperti mall gitu lah. di tengah2 mall tersebut ada boneka gede banget, aku lali bonekane bentuk opo, sepertinya bentuk kewan atau yang lain.
Pertempuran belum selesai, mulai melanjutkan perjalanan lagi untuk menuju ke tempat tunggu pesawat berikutnya, untuk menuju tempat tunggu tersebut akan dibedakan gatenya tergantung tujuan dan jenis pesawatnya, kebetulan Argajogja dapet gate yang cukup jauh dan berada di lantai bawah, perjalanan ya sekitar 30 menit juga, perasaanku jaraknya lebih jauh dari pada jarak dari saat turun pesawat ke tempat transit, tapi karena bangunannya besar jadi nek jauh kadang terasa dekat, bar kui sikile keju2 kabeh, Untuk gatenya ada A1, A2, A, B1, B2 dan seterusnya (Pokokmen banyak tenan Gatenya) yang ditulis dengan tulisan yang cukup besar. Antara gate satu dengan gate lain jaraknya ada yang dekat dan ada yang jauh, makanya di bandara tersebut ada escalator yang tidak naik atau tidak turun alias datar, fungsinya ben para penumpang pesawat tidak capek, jadi tinggal berdiri diatas scalator datar dah sampai deh di gate yang dituju. sesekali terdengar suara pengumuman dari counter, kira2 begini pengumumannya “Attention for Mr … (Aku lalie) ra ngerti boso inggrise he3x >> diharapkan segera naik kepesawat udara melalui pintu B2 karena pesawat akan segera berangkat , nah, mungkin fungsi escalator datar ini agar para penumpang yang terlambat bisa lebih cepat menuju ke gatenya. (coba lihat fotonya pakde), jadi kalo dihitung-hitung sejak turun dari pesawat sampai ke pesawat berikutnya ya berjarak sekitar 3 kilometer, cukup lumayan buat olah raga ngecilkan perut, apa lagi jalan sambil nenteng tas-tas koper, setahun ngono tambah potok utowo langsing koe… he3x.
Sehingga sedikit tips nek sampeyan berkesempatan untuk singgah di bandara doha qatar, siapkan fisik, ojo lali gowo panganan, minuman, pakelah tas atau kopor yang ada rodanya sehingga tidak perlu di ten-teng dan tas kalo bisa jangan terpisah-pisah, tapi jadikan satu, soale barangku sempat tertinggal disana, padahal ketinggalane ning tempat transit yang berada di lantai atas. posisiku sudah di bawah, sempat panik karena tidak tahu jalan naiknya lewat mana, arep takon yo bingung soale durung iso basa arab, boso inggrise yo ming iso sitik2 tp Alhamdulillah gak berapa lama ada temen yg bawakan tas ku. Tips berikutnya ojolali bawa sabun, sikat gigi, shampo dan lain2, lumayan nek ingin bersih2 badan dulu sambil nunggu pesawat berikutnya biar badan terasa segar, arep nyemplung ning kolam renang yo sakarepmu. Tips berikutnya pakelah sandal atau sepatu yang empuk, soale keesokan harinya kakiku podo bengkak-bengkak alias sakit buat jalan, bisa jadi karena sandalnya atos atau karena jalan-jalan yang jauh. he3x.. (Allahu A’lam)
Maaf pakde sedikit selingan berbagi info saja, nyuwun ngapunten nek artikele tidak ada kaitane dengan teknik sipil atau arsitektur (tp nek dipikir agak berkaitan sitik2, yaitu tentang Arsitektur Bandara Doha Qatar, he3x)